10 MANAJER DENGAN GAJI TERTINGGI DI DUNIA SEPAKBOLA SAAT INI

by | Dec 11, 2017 | Sport | 0 comments

Tidak cuma para pemain kelas dunia yang bisa menikmati gaji tinggi berkat kesuksesan yang mereka raih di atas lapangan bersama timnya, para penghuni bangku manajer pun juga mendapatkan bayaran yang tak kalah luar biasanya karena taktik jitu mereka di atas lapangan.

Arusdata.com — Jika Anda melihat daftar di bawah ini, dengan deretan prestasi yang sudah dicapai dan sumber daya klub tempat mereka bekerja, tidak akan terbersit sedikit pun pertanyaan mengapa para juru taktik ini layak diganjar dengan bayaran tinggi.

10. RONALD KOEMAN (EVERTON, £6 JUTA/TAHUN)

Pria asal Belanda ini sebenarnya baru saja dipecat oleh Everton pekan lalu setelah klub asal Merseyside tersebut duduk di posisi 18 Premier League 2017/18 dengan hanya meraih satu kemenangan dalam sembilan laga yang dilalui di musim kedua bersamanya. Setelah menghabiskan begitu banyak dana untuk membeli pemain di bursa transfer musim panas tahun ini, Ronald Koeman memang diharapkan bisa menghasilkan performa yang jauh lebih baik bersama The Toffees.

Mengatakan Everton seharusnya berada di empat besar dengan total belanja pemain mencapai £142 juta di musim panas lalu, seperti yang dikatakan Jose Mourinho, mungkin sebuah target yang bisa dinilai kurang realistis mengingat Everton tidak memiliki kultur juara ataupun bersaing di empat besar. Namun, hanya meraih satu kemenangan dalam sembilan laga, mencetak tujuh gol, dan kebobolan 18 gol juga merupakan sebuah kegagalan besar. Meski musim baru berjalan tiga bulan, pemecatan Koeman bisa dibilang sebagai sebuah langkah tepat mengingat ini merupakan musim keduanya di Goodison Park.

9. ANTONIO CONTE (CHELSEA, £6,5 JUTA/TAHUN)

Antonio Conte langsung memberikan pembuktian yang tidak tanggung-tanggung dengan mempersembahkan gelar Premier League di musim pertamanya, menyamai para pendahulunya seperti Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti yang juga melakukan hal tersebut saat pertama kali datang ke Inggris.

Lepas dari jabatan manajer tim nasional Italia setelah gelaran Euro 2016, Conte memang disambut cukup baik oleh publik sepakbola Inggris karena performa negaranya di ajang empat tahunan tersebut. Setelah melalui enam laga pertamanya dengan dua kekalahan, eks gelandang Juventus itu membawa The Blues melaju dengan meraih 27 kemenangan di 32 laga berikutnya, menyamai rekor sebagai tim dengan kemenangan terpanjang beruntun dengan 13 kemenangan dalam satu musim plus kemenangan terbanyak dalam satu musim (30 kemenangan).

Sekali pun langkah The Blues musim ini tak semulus musim lalu setelah melewati laga keenam, kemungkinan yang paling realistis setelah pencapaiannya tersebut adalah dia naik sekian peringkat dalam daftar ini di tahun depan, jika petinggi Chelsea berkomitmen menghentikan kultur gonta-ganti manajer.

8. JURGEN KLOPP (LIVERPOOL, £7 JUTA/TAHUN)

Pria Jerman ini ramai diprediksi bakal menjadi manajer keempat di Premier League yang bakal dipecat musim ini setelah performa Liverpool tak kunjung membaik di musim ketiganya di Anfield. Jurgen Klopp, yang sebelumnya membesut Borussia Dortmund, menghancurkan reputasinya sendiri dengan kegagalannya menyelesaikan masalah di lini belakang The Reds yang begitu merugikan langkah mereka dalam persaingan gelar juara musim lalu.

Jika ada yang bingung dengan reputasi seperti apa yang saya maksud, saya berbicara mengenai prestasinya semasa membesut Dortmund. Klopp mendapatkan pengakuan sebagai salah satu manajer terbaik dunia berkat kesukesannya membawa Dortmund merengkuh dua trofi Bundesliga secara beruntun, pada 2010/11 dan 2011/12, dan juga membawa mereka ke final Liga Champions di musim 2012/13, final pertama mereka setelah musim 1996/197.

Bukan hal yang mudah untuk mematahkan dominasi Bayern di Jerman dan menjadikan Dortmund sebagai tim yang juga ditakuit di kancah Eropa. Jadi ketika dia datang ke Inggris untuk menggantikan Brendan Rodgers yang dipecat di awal musim 2015/16, bisa dikatakan bahwa ekspektasi terhadap dirinya memang begitu tinggi, namun bisa dibilang realistis.

7. ARSENE WENGER (ARSENAL, £8,9 JUTA/TAHUN)

Silakan membahas sudah berapa Arsenal tidak menjuarai Premier League, tapi reputasi seseorang jauh di masa lalu, dalam hal ini sudah 13 tahun berlalu, terkadang memiliki kendali besar terhadap sebuah situasi terkini. Gaji £8,9 juta yang diterima Wenger adalah salah satu situasi yang memenuhi kriteria tersebut.

Kesuksesannya menjadikan Arsenal sebagai salah satu tim raksasa Inggris di akhir 90an dan awal 2000an yang mendominasi bersama Manchester United membuatnya menjadi salah satu manajer yang paling dihormati di lapangan hijau. Permainan cantik dengan penggawa-penggawa berkelas seperti Thierry Henry, Dennnis Bergkamp, Patrick Vieira, dan Tony Adams tidak cuma menghasilkan gelar juara Premier League dan rekor tak terkalahkan sepanjang musim 2003/04, namun juga sebuah citra yang mengagumkan di kalangan pecinta sepakbola. Bisa dikatakan Inggris punya Barcelona mereka sendiri dalam identitas Arsenal.

Jadi, meski hanya mampu mempersembahkan trofi Piala FA dalam beberapa tahun terakhir, Wenger masih menikmati gaji tinggi yang tampak lebih seperti tunjangan masa pensiun pegawai negeri sipil di Indonesia.

6. FABIO CAPELLO (JIANGSU SUNING, £9 JUTA/TAHUN)

Kesuksesannya sebagai pemain dan pelatih adalah sebuah pencapaian spesial yang tidak mudah diikuti oleh mereka-mereka yang pernah menyandang nama besar sebagai pemain dan memutuskan beralih ke dunia kepelatihan setelah pensiun.

Fabio Capello adalah salah satu sosok legendaris di Italia dengan sejumlah prestasinya bersama Juventus dan AC Milan semasa aktif bermain sampai menjadi pelatih, dan juga Real Madrid dan AS Roma yang juga kecipratan gelar liga berkat kecerdasan taktiknya.

Reputasi besar Capello bertemu dengan ambisi klub-klub Tiongkok, dalam hal ini Jiangsu Suning, yang ingin membangun kejayaan sepakbola di negeri tirai bambu. Meski harus berkarier di sebuah kompetisi dengan standar yang bisa dibilang cukup jauh di belakang tim-tim Eropa yang pernah ia tangani, gaji £9 juta per tahun adalah sebuah tawaran yang sulit ditolak setelah Anda berkarier berpuluh-puluh tahun di bidang yang sama.

5. ANDRE VILLAS-BOAS (SHANGHAI SIPG, £11 JUTA/TAHUN)

Jika mendengar nama ini momen mana yang lebih Anda ingat: sukses mengantar FC Porto menjuarai Liga Portugal dan Liga Europa pada 2010/11 atau dipecat sebagai manajer Chelsea karena, kabarnya, gagal mendapatkan dukungan dari sejumlah pemain senior The Blues pada musim 2011/12?

Untuk beberapa alasan, karier pria Portugal ini tidak semulus yang diprediksi pada awalnya. Ia dulunya anggota staf kepelatihan Jose Mourinho yang khusus ditugaskan untuk memantau kekuatan lawan melalui rekaman pertandingan yang dikoleksinya bersama atasannya saat itu. Selepas berpisah dengan Mourinho pada 2010, Andre Villas-Boas sepertinya akan menjadi penerus kebesaran Mourinho dengan mengantar FC Porto meraih trigelar di musim 2010/11. Namun, pengalamannya di Chelsea pada musim berikutnya mengajarkan satu hal: jangan terlalu cepat mengambil sebuah tanggung jawab besar dengan pengalaman seumur jagung.

Villas Boas merusak reputasinya sendiri di Stamford Bridge dan gagal memperbaikinya saat menerima pinangan Tottenham Hotspur. Tapi, itu tidak menghadang keputusan Shanghai SIPG untuk memberikan gaji besar kepada dirinya. Sekali lagi, seperti yang tertulis di atas, daftar ini sebagian diisi oleh sosok-sosok dengan reputasi dan juga ditentukan oleh sumber daya klub.

4. CARLO ANCELOTTI (BAYERN MUNICH, £12,6 JUTA/TAHUN)

Dalam tujuh tahun terakhir, Carlo Ancelotti sudah dipecat tiga kali oleh klub-klub yang menggunakan jasanya, diawali oleh Chelsea pada 2010/11, Real Madrid 2014/15, dan Bayern Munich pada musim ini. Ironisnya, dia dipecat setelah semusim sebelumnya mempersembahkan gelar juara, baik liga domestik (Chelsea dan Bayern) serta Liga Champions (Real Madrid).

Gambaran nasib Ancelotti adalah bukti bahwa semakin mustahil untuk berkarier dalam jangka waktu yang cukup panjang di satu klub di era sepakbola modern ini. Reputasinya sebagai satu dari sedikit sosok yang bisa meraih gelar juara Liga Champions sebagai pemain dan pelatih tidak bisa menyelamatkannya dari keberingasan sepakbola modern. Tentu, yang paling mengejutkan dari semua pemecatan itu adalah pemecatan terakhirnya di Bayern, dua hari setelah tim Bundesliga itu menelan kekalahan 3-0 dari PSG. Dibilang mengejutkan bukan hanya karena itu terlalu mendadak, tapi karena juga Bayern lah yang melakukannya, klub yang tidak memiliki kultur sereaktif itu terhadap sebuah kekalahan.

Ancelotti kini memilih untuk beristirahat sampai akhir musim sambil menunggu tawaran datang, termasuk mungkin dari Chelsea yang sedari awal musim ini sudah menujukkan gelagat ketidakharmonisan dengan Antonio Conte. Tapi, ada baiknya Ancelotti mengingat-ingat lagi bagaimana The Blues memperlakukan dirinya di hari terakhirnya sebagai manajer mereka, ia menerima kabar pemecatan di lorong pemain setelah laga kontra Everton yang merupakan laga terakhir di musim 2010/11.

3. JOSE MOURINHO (MANCHESTER UNITED, £15 JUTA/TAHUN)

Sepertinya Jose Mourinho tidak cuma menerima gaji dari pekerjaannya sebagai manajer saja. Pria Portugal ini bisa dikatakan ikut ‘menghidupi’ para pembuat berita dan penulis sepakbola. Ucapannya, taktiknya yang menimbulkan pro kontra, gesturnya, semua laris dijadikan berita. Terakhir, seorang jurnalis menanyakan kepada dirinya apa arti gestur ‘sussshhh’ setelah timnya berhasil membungkam Tottenham Hotspur akhir pekan lalu, seakan-akan ada orang di bumi ini yang menganggap gestur itu tidak bermakna ‘Diam!’.

Mourinho memang bukan sosok yang paling menyenangkan dalam sejarah sepakbola. Untuk beberapa orang dia adalah penjahat karena merusak sepakbola, sosok yang tergila-gila dengan kejayaan dan kebanggaan pribadinya, dan untuk sebagian lainnya, terutama para pemain yang dikenal sebagai loyalisnya, ayah dua anak ini adalah juru selamat. Jadi, ganjaran £15 juta per tahun itu bukan semata karena dia adalah manajer yang sudah malang melintang meraih gelar di empat negara, tapi juga untuk keberhasilannya menempatkan klub yang dilatihnya tetap menarik perhatian begitu banyak orang yang bisa berimbas pada pemberitaan dan pemasukan pendapatan tak henti-henti.

2. PEP GUARDIOLA (MANCHESTER CITY, £15,3 JUTA/TAHUN)

Memilih berkarier di Premier League dan menangani Manchester City membuat Pep Guardiola akhirnya melepas salah satu reputasi terhormatnya sebagai sosok yang mengandalkan pemain didikan klub yang disandangnya semasa melatih Barcelona. Musim panas ini saja, City merogoh kocek sampai £200 juta lebih untuk membeli pemain baru demi mengikuti filosofi taktik Pep. Bagaiamanapun, pria Spanyol ini tak bisa ‘disalahkan’ atas kebijakan tersebut, karena tuntutan manajemen City tampak jelas di mata semua orang: gelar juara Premier League dan Liga Champions.

Pengalamannya sebagai juara di Spanyol dan Jerman tentu ikut mendongkrak nilai gaji yang diterimanya sebagai manajer, belum lagi suguhan permainan menghibur yang kerap dijadikan senjata andalan oleh tim-tim yang dibesutnya. Jika bisa meraih gelar juara bersama City, pelesetan ‘Emptyhad’ yang merujuk pada banyaknya bangku kosong di Etihad Stadium setiap City bermain di sana mungkin akan segera sirna dan dilupakan banyak orang.

1. MARCELO LIPPI (TIM NASIONAL TIONGKOK, £18 JUTA/TAHUN)

Mantan pelatih tim nasional Italia ini mengambil pilihan yang kurang populer dengan berkarier di negeri tembok raksasa dalam beberapa tahun terakhir. Setelah membesut Guangzhou Evergrande dan mengantar klub tersebut meraih tiga gelar juara liga Tiongkok dari 2012 sampai 2014, Marcello Lippi menerima tantangan untuk menduduki posisi manajer tim nasional Tiongkok per Oktober tahun lalu.

Marcello Lippi sebenarnya sudah menandatangani kontrak rahasia dengan Guangzhou pada Agustus 2016 ketika kontrak Luiz Felipe Scolari habis di klub tersebut. Namun, seiring dengan datangnya kontrak untuk menangani tim nasional Tiongkok, Guangzhou bersedia menarik diri. Dengan sosok yang penuh pengalaman seperti Lippi, yang sukses membawa timnas Italia menjuarai Piala Dunia 2006, di negara yang memiliki semangat luar biasa terhadap sepakbola dan membutuhkan banyak arahan untuk bisa mengejar ketertinggalan, Lippi adalah sebuah aset berharga di sepakbola Tiongkok saat ini selain rekan senegaranya, Fabio Capello.

 

SOURCE: FourFourTwo

Adsense

Info Grafis

Adsense

Updated 15 hour ago

Share This

Share This

Share this post with your friends!

%d bloggers like this: